Senin, 17 Mei 2010

Menanti Sebuah Tangan

Semua orang pasti mengalami sesuatu yang mengerikan dalam hidupnya. Terkadang kejadian itu berakhir dengan kematian, kecacatan atau hidup selamat dengan normal namun mengalami trauma yang cukup dalam. Trauma ini yang sangat sulit untuk dihilangkan dalam hidup seseorang. Trauma ini akan menakuti kehidupan seseorang yang mengalami trauma tersebut.
Aku adalah orang yang mengalami trauma tersebut. Kejadiannya terjadi saat aku berumur kurang lebih 9 tahun, saat itu aku diajak kakak dan pacar kakakku ke daerah pantai rekreasi (tidak boleh menyebutkan merek dagang) yang terdapat di daerah Jakarta utara. Pada saat itu aku dan pacar kakakku.
Di dalam daerah rekreasi tersebut aku meminta kakakku dan pacar kakakku untuk masuk ke dalam daerah kolam renang yang ada di dalam daerah rekreasi tersebut. Setelah masuk ke dalam daerah kolam renang tersebut aku mencoba wahana air yang ada di dalamnya, aku saat itu sangat senang bermain di daerah tersebut sampai akhirnya aku pun kelelahan untuk bermain di kolam renang tersebut dan akhirnya aku mengajak kakakk dan pacarnya untuk istirahat sambil bermain air di pantai buatan yang ada di dalamnya.

Bertemu Nabi Khidir

Its my real life, ceritaku, pengalamanku dan bagian dari hidupku …
Mimpi bagi sebagian orang hanya sekedar bunga tidur saja tapi bagi sebagian orang yang lainnya, mimpi bukan sekedar pengantar tidur saja tetapi sebagai firasat, tanda-tanda bahkan dapat berupa gambaran masa depan. Tidak semua orang beruntung memiliki kemampuan tersebut, aku adalah salah satu orang yang beruntung mendapatkan pengalaman seperti itu.
Nabi Khidir ( ada yang menyebutnya Nabi Khaidir ) merupakan salah satu Nabi yang mistereius, tegas dan hanya sedikit kisah hidupnya yang tertulis dalam Al-Kitab Al-Qur’an. Ada yang meyakini Nabi tersebut masih hidup sampai sekarang, ada juga yang meyakini Nabi tersebut sudah meninggal dari dahulu kala, ada juga yang meyakini Nabi tersebut adalah imam Mahdi.
Singkat kata pengalaman ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu ketika pertenghan bulan Ramadhan ketika matahari sudah meninggalkan bekas sinarnya. Ketika bulan menyinari malam yang gelap. Ketika para binatang siang telah tertidur lelap.
Saat itu sekitar jam 9 malam aku sedang menunggu mata ini tertutup, sambil membaca materi untuk besok belajar aku berharap mata ini bisa untuk tertutup. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan jam 12 malam, aku mulai panic karna esok hari aku harus berangkat pagi. Aku mulai tenang dan berusaha untuk tidur lagi, dengan mata terpejam akupun berhasil untuk tidur malam itu.

Cita – cita yang hilang

Cita-cita merupakan suatu keinginan, sebuah pengharapan dan sebeuah tujuan dari seseorang dan juga merupakan bagian dari perjalanan hidup seseorang. Cita-cita dapat timbul dikarenakan adanya kesan pada sesuatu tertentu yang telah dilihat atau diabayangkan ketika melihat sesuatu tersebut. Terkadang cita-cita hanya merupakan impian masa kecil saja yang tidak dapat terwujud dikarenakan berbagai factor yang telah dihadapi seiring dengan berjalannya waktu.

Pada awalnya cita-cita hanyalah sebatas angan-angan dan khayalan seorang anak kecil yang tidak tahu akan dunia luar yang akan dihadapinya kelak. Tetapi ketika seorang anak kecil it tumbuh menjadi seorang remaja yang akan menjadi tulang punggung keluarganya terkadang cita-cita yang diharapkan akan menjadi kenyataan itu pun harus terkubur dan hilang dengan seketika.